|
Pemimpin Hizbullah |
Pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah mengatakan serangan roket dilancarkan milisi Palestina terhadap Israel mengalami kemajuan pesat. Ini terlihat dari serangan terhadap Israel beberapa hari terakhir.
"Roket Fajr 5 yang ditembakkan ke Ibu Kota Tel Aviv hari ini menunjukkan perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza semakin matang dan kuat," ucap Nasrallah, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (16/11).
Pemimpin militer paling berpengaruh di Libanon itu mengatakan serangan ke Tel Aviv membuat Israel terkejut dan mau tidak mau memaksa Negeri Zionis itu mengakui ibu kota mereka nyatanya dapat diserang.
Serangan milisi Gaza ini seakan menjawab serangkaian bom dilancarkan Israel dengan menembakkan sejumlah besar roket ke Negeri Yahudi itu. Salah satu roket mendarat di perairan dekat Tel Aviv menjadi serangan terjauh pernah dilancarkan Gaza.
"Serangan itu terlihat sangat berkembang dalam sejarah konflik antara Palestina dan Israel," kata Nasrallah. Ini lantaran roket terakhir mampu mencapai Tel Aviv adalah saat Perang Teluk pada 1991. Ketika itu, Irak mampu menembakkan Rudal Scud ke kota terletak di pesisir Israel itu.
Menurut Nasrallah, seluruh rakyat Libanon prihatin akan situasi di Palestina dan siap membantu dengan sekuat tenaga. "Gaza tidak berperang sendirian, tapi ini menyangkut kita semua," ujarnya.
Dalam tiga hari terakhir ini operasi Israel bersandi Tiang Pertahanan telah menewaskan 19 orang Palestina, termasuk enam bocah dan satu perempuan hamil melalui serangkaian serangan.
Namun, roket milik Hamas berhasil menewaskan tiga warga Israel di Kota Kiryat Malakhi kemarin. Serbuan balasan ini berlangsung sehari setelah komandan Brigade Izzudin al-Qassam Ahmad al-Jaabari terbunuh di Kota Gaza. Hamas memang bersumpah bakal membalas kematian lelaki 52 tahun itu.